DEA VALENCIA BUDIARTO


Dea Valencia seorang pebisnis asal Semarang yang sukses di usia muda.
Dea mempunyai bisnis batik kultur yaitu batik dimana motif yang dihasilkan bukan melalui printing namun berasal dari serpihan batik lawasan yang sudah tidak dipakai kemudian dirangkai dan ditempelkan dengan cara dibordir.

Pembeda batik kultur dengan batik lainnya adalah dimana batik kultur menjadi konektor antara model yang modern yang dicampur dengan kain tradisional Indonesia yaitu batik.

Berawal dari kecintaannya terhadap batik, ia mulai memproduksi batik hasil desainnya sendiri. Dea memulai usaha bisnisnya sejak usia 17 tahun ketika ia masih duduk dibangku kuliah. Gadis lulusan Sistem Informatika ini menuturkan bahwa dirinya mengikuti kelas internasional atau percepatan sehingga lebih cepat masuk kuliah.

Usaha batiknya membuka lapangan kerja baru, sebanyak 40 orang karyawan bekerja di tempat produksinya di kawasan Gombel Lama Semarang Jawa Tengah. Ia pun memberdayakan orang orang difabel seperti tuna rungu dan tuna wicara.

Untuk pemasaran Dea menyadari pentingnya internet, ia menggunakan media jejaring sosial untuk mengenalkan produksi batik kulturnya. Selain itu, ia rajin ikut pameran dagang di dalam dan luar negeri.

Kini setelah bisnisnya semakin dikenal dan ramai peminat, 800 - 900 potong baju harus dikerjakan Dea beserta tim untuk memenuhi pesanan dalam satu bulan. Dengan harga produk berkisar Rp 250 ribu hingga Rp 1,4 juta perpotong, Dea bisa meraup omzet hingga Rp 300 juta perbulan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Exciting colour run

TAHU BREWOK